Senin, 26 Agustus 2013

Bulan Kenangan


Awal kedekatan aku dengannya...........................
Bukan awal yang indah waktu bertemu dengannya, bertemu di suatu acara sekolah yg lumayan menakutkan kedengaran yaitu pelantikan. Acara sekolah yang hanya 2 hari dilaksanakan. Di acara sekolah itu pun aku tidak begitu mengenalnya. Selesai acara itu berakhir.

Mulai dari Twitter; jejaring social yg siapa tidak mengenalnya?
Mulai ngefollow lalu minta untuk difollowback......... ketika sudah saling follow biasa saja. Tidak ada rasa special sedikitpun. Ketika malam aku membuat tweet yang agak sedikit galau; tiba-tiba ada notif mention dari seseorang. Ternyata dari kakak itu. Yg bilang aku selalu galau. Hehehe
Dari hal kecil itu aku mulai dekat dengannya, tapi hanya sebatas wajar saja.

Cinta tumbuh karna terbiasa? Pepatah itu yg tepat untuk aku saat itu.
Entah darimana mulanya aku bisa tiba-tiba sedekat ini dengan dia.
“Direct Massage” sepertinya awal mulanya dari sana. Dari yang tadinya hanya mention sekarang sudah dm-an. Ngerasa ada yang aneh sebenarnya......

Semua masih kuingat dari pesan dm itu yang aku rasa dia memberikan perhatian kecil kepadaku. “udah makan belom...” tanggal 19 Februari 2013
Saat itu, aku hanya terkejut. Tersenyum kecil melihat dirinya mengirim itu.
Lalu kembali seperti semula menanyakan tentang bagaimana kegiatan disekolahnya, hingga larut malam lalu disambung di pagi harinya.
Mulai mengenal bagaimana dirinya, suatu ketika mulai percaya dengannya. Aku cerita soal seseorang yang aku sukai kepadanya. Kemudian dia memberikan saran kepadaku, dan sebaliknya dia pun tidak enggan berbagi cerita dengan ku.

Bulan Mei 2013
Waktu berlalu terlalu cepat. Tidak terasa sudah cukup lama aku mengenalnya, kurang lebih 3 bulan aku cukup mengetahui tentang dirinya. Dan rasa nyaman itu mulai hadir. Sesekali ada percakapan yang membuat ku ‘flying’ karna kata-kata dari nya.
G: Maunya move on yg ke pasti, tapi yg pastinya itu gak ada
X: Hahaha kaka pasti lohh :p wkwkwk
Walau aku tahu itu semua hanya candaan tidak sama sekali serius.
Merasa berbeda dengan bulan kedekatan yang sebelumnya. Bulan ini bulan yang berbeda. Bulan yang membawaku dengan nya, semakin dekat.
 Mulai hadirnya perhatian kecil, mulai hadirnya candaan kecil yang mampu membuatku melting atau salah tingkah karna-nya. Dan mulai adanya ajakkan untuk pergi bersama........

Ketika aku hanya membalas dm nya dengan singkat ‘ohhh’. Lalu ketika dia membalasnya dengan ‘oohh doang hahaha -_-‘. Entah aku merasa dia jengkel denganku, sebab hanya aku balas dengan singkat. Hati ini mulai berbisik
“apa ini artinya?”

Aku dengan dia berbeda sekolah. Ketika dia sedang ada acara disekolahnya untuk melantik adik kelas disana. Aku pun tidak mau mengganggunya, lalu aku mengirim dm seperti ini; Aku ganggu gak nih kak daritadi ngedm mulu?
Menunggu balasannya memang cukup lama. Tapi aku berusaha untuk memahaminya, mungkin dia memang sedang sibuk, dan aku harus siap jika dm itu tidak dibalas olehnya.
Tiba-tiba ada notif massage dari twitter, dan ternyata itu darinya. Aku pikir dm itu tidak akan dibalas. Tapi aku salah. Dia membalasnya; “Adeeeee maaf banget gak sempet2 baless dm kamu yah :’( sibukkk banget tadiii...”
Terlintas dibenakku, mengapa segitunya dia membalas dm aku seperti itu? Rasanya aneh membingungkan tapi membuat jantung ini berdetak lebih cepat.


Tidak pernah kehabisan topik pembicaraan saat dm-an dengannya, seketika aku menanyakan seseorang dan ternyata itu mantannya. Aku terkejut bukan karna seseorang itu mantannya, tetapi aku terkejut karna dia masih menyukai mantannya. Rasanya sedikit membosankan saat membicarakan hal ini.
Aku berusaha mengalihkan pembicaraan untuk segara dia move on. Menyuruh dirinya untuk tidak lupa menjalankan kewajiban seorang muslim yaitu; sholat. Sama-sama saling mengingatkan, sama-sama saling menyuruh untuk menjalankan kewajiban itu. Rasanya sungguh bahagia.

Setiap pagi, setiap waktunya bangun. Tidak lain hal yg pertama aku cari adalah handphone. Yap aku ingin segara melihatnya adakah notif direct message darinya.
Di pagi hari tanggal 13 May 2013 dia mengucapkan ‘ohiya sekarang semangat yah sekolahnya ;)’ bahagianya bukan main.
Mulai merasa kan hal yang aneh, dia pun terkadang memberikan sesuatu tanda atau sesuatu yang tidak bisa aku artikan pasti. Entah itu sinyal, tanda atau kode?
Aku hanya berusaha untuk menilai dan menganggapnya itu biasa saja.

Dia sosok kakak dewasa yang telah mengajarkan aku banyak hal; untuk selalu berfikir positif. Aku pernah sedikit ada masalah dengan dia. Karena aku sudah berfikir negatif dengannya. Dia tidak suka hal itu, dan disitu aku berusaha belajar untuk selalu berfikir positif kepada oranglain tidak hanya kepada dirinya.
Memberikan aku masukan dan semangat ketika aku terpuruk.
Entah apa yang aku rasakan. Apa rasa ini hanya sebatas adik kakak atau lebih?


 Ketika dia memanggilku dengan ‘kenapa kamu adeku’. Disitu aku berfikir dari kata-kata dia memanggilku dengan sebutan adek. Apa memang dia hanya menganggap aku hanya seorang adik? Aku hanya bisa memendam pertanyaan itu, aku tidak mempunyai keberanian untuk menanyakan langsung. Sedikit merasakan kekecewaan. Tapi aku berusaha untuk menganggapnya memang hanya SEBATAS ITU.

Paling bahagia ketika aku dianggap penting untuknya. Ketika dia ternyata peduli denganku. Rasa yang aku rasakan memang sudah berbeda dari 3 bulan sebelumnya. Kedekatan ini mulai menghadirkan rasa nyaman, rasa yang membuatku untuk berharap lebih dengannya. Ketika emoticon itu tertera didm; “:*” Bingung kenapa emoticon ini diberikan kepadaku?
Muncul pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa aku jawab. Hanya kemungkinan yang menjelaskan mengapa dia bisa memberikan emoticon itu. Mungkin dia hanya sedang bercanda dan tak lebih dan tak ada maksud tertentu untukku.

Aku hanya tidak ingin perasaan ini semakin dalam, tetapi tidak bisa aku pungkiri rasa lebih ini, ingin memilikinya. Aku hanya khawatir kalau semua yang dia lakukan adalah sebatas adik kakak dan tak mungkin bisa lebih. Yang aku takutkan yang mempunyai rasa lebih ini hanyalah aku.

Waktu berputar begitu cepat hingga aku tak sadar bahwa ini sudah tanggal 31 Mei banyak perubahan yang terjadi di minggu terakhir bulan ini. Dia membalas dm ku dengan waktu yg cukup lama, rasanya kesal ingin bertanya kepadanya; mengapa kau balas dengan lama! Tapi aku tak bisa, aku tahu diri. Karena aku bukan siapa-siapanya, sabar dan selalu sabar untuk menunggu balasan dm darinya. Aku pun rela menahan rasa kantuk ini hanya untuk menunggu balasan darinya. Sampai akupun tak kuat dan terlelap tidur.

Pergantian bulan.....................................
Welcome Juni, semoga menjadi bulan yang lebih indah (harapku)
Tetapi tidak sesuai harapan. Ternyata dm dari dia pun tidak ada. Dan aku pun memberanikan diri untuk ngestalk profil twitternya...
Aku hanya bisa terdiam. Mencoba tersenyum tapi yang hadir malah air mata.
Entah aku masih tertidur atau bagaimana, ini sungguh mimpi buruk yang aku alami. Ketika aku membuka profilnya tertulis nama perempuan lain diBionya.
Ternyata malam itu adalah hari terakhir. Rasanya ingin bangun dari mimpi buruk ini! Sulit dipahami perasaan ini merasakan sakit. Sakit yang luar biasa tetapi tidak mengeluarkan darah sedikitpun.

Diam. Itu yang hanya bisa aku lakukan.
Jawaban atas pertanyaan ku sebelumnya terjawab sudah.
Kebersamaanmu dengannya sudah cukup menjawab semuanya. Aku bukan sosok yg kau inginkan. Aku bukan sosok yang kau harapkan.
Ternyata kemungkinan ku benar selama ini. Dia hanya menganggapku sebagai adik tidak lebih dan tidak mungkin bisa lebih!
Rasa sakit ini tidak bisa dituliskan atau diungkapkan oleh bahasa manapun, hanya airmata yang mampu menggambarkan betapa sakitnya perasaan ini.
Ini salah siapa? Siapa yang akan bertanggung jawab?
Aku? Diriku? Yang sudah mengharapkan dia lebih dari seorang kakak.
Aku harus bertanggung jawab atas perasaanku ini. Bukan dia yang jahat. Hanya perasaan ini yang salah. Mengapa harus hadir untuk seseorang yang salah?

Belajar menerima kenyataan itu yang harus aku lakukan. Mulai saat ini aku harus melupakannya. Melupakan semua yang pernah terjadi. Setelah semuanya aku lupakan. Tiba-tiba perasaan rindu ini muncul. Rindu yang dulu saling menyapa di dm. Rindu berbagi cerita dengannya. Rasanya ingin kembali, dimana hubungan aku dengannya masih terjalin baik. Bukan sekarang yg menjauh tidak tahu bagaimana keadaan dia disana. Tapi aku sangat yakin dia pasti sudah bahagia disana dan seharusnya akupun mampu lebih bahagia darinya. Entah ini tulus atau bodoh, perlakuan dia terhadapku belum cukup untuk mengubah perasaan ini. Aku masih saja mengharapkan dia, berharap masih ada celah untuk diriku.

Mei adalah bulan terindah yang telah aku lewati. Seandainya aku tahu setelah bulan kenangan adalah bulan yang menyeramkan, aku akan menghentikan waktu jika aku mampu. Kini bulan kenangan telah berganti. Bulan yg telah memberikan arti kebahagiaan untukku. Mengajarkan aku untuk lebih bersyukur dengan waktu yang telah diberikan oleh Tuhan, sebab kita tidak akan pernah tahu yang akan terjadi di detik kedepan, menit kedepan ataupun keesokkan harinya. Aku merindukan bulan kenangan itu............................
Semua kenangan itu masih jelas tersimpan dimemori otakku. Mungkin berbeda dengan dirimu, yang sudah bahagia dengan oranglain. Tersenyum adalah hal yg bisa aku lakukan. Tetapi bukan senyuman tulus melainkan untuk menutupi betapa hancurnya perasaan ini sampai aku tak tahu lagi bagaimana cara mengungkapkan perasaan itu.......
Pernah berfikirkah dia, bagaimana rasanya menjadi diriku? Menahan rasa sakit itu sendirian.