Kamis, 07 Agustus 2014

Seharusnya Bukan Seandainya

Berandai? berharap? sebelah duabelas kali ya.....
ketika kalian suka sama seseorang, kalian pasti berharap "coba aja dia bisa gue milikin?". Right?
berharap banget doi/gebetannya itu peka sama apa yg kita maksud.
Semua orang pasti punya harapan. hidup itu berawal dari mimpi kalo kata Bondan Prakoso
Sekarang gimana caranya biar harapan kita itu terwujud.
tapi harus inget, engga semua yg kita inginkan bisa tercapai, bukan Tuhan engga sayang sama kalian, tapi sebaliknya. kalian bakal ngerti tau jawabannya suatu saat nanti kenapa Tuhan engga langsung mewujudkan keinginan kalian.

Seumuran remaja saat ini wajar kan kalo galau?
karna itu memang massa-nya. massa dimana kita lagi labil soal perasaan, dilema...
bahkan bingung mau memilih antara 2 pilihan.
Ngerasain kok hehehe
Salah mengambil keputusan? semua manusia pasti punya kesalahan.
salah mengambil keputusan bikin penyesalan di akhir. Ya! namanya juga penyesalan pasti dateng di akhir kan? kalo di awal namanya pendaftaran.
ketika lo salah ngambil keputusan terus jadi penyesalan diakhir saat elo pernah penyia-nyiakan seseorang.
Baru ngerasain rasa itu ketika kita udah kehilangan. pernah ngerasain itu?
Ketika elo udah ngerasa kehilangan muncul penyesalan itu.... cuma bisa apa sih kita? :")
Lebih sakit lagi ketika kita sadar atas kesalahan kita, kita mau perbaikin semuanya. Tapi ternyata itu SUDAH TERLAMBAT saat dia udah kecewa sama kita.
Nyalahin diri sendiri? Ya
Nangis karna udah nyesel? Ya
Mau balik seperti dulu? Ya
tapi semua engga segampang kita bilang Ya. Dia memilih pergi karna kecewa, itu karna kesalahan kita.
"Seandainya elo tau, gue nyesel disini." "Seandainya gue masih ada kesempatan kedua." "Seandainya elo tau, apa yg gue inginin sekarang." Kata-kata itu pernah ada didalam hati kalian ketika kalian menyesal dan mau balik seperti dulu??
Gue maunya itu lo harus tau! bukan andaikan lo peka, andaikan lo tau
Tapi seharusnya lo tau! seharusnya lo sadar! Seharusnya lo bisa ngasih kesempatan kedua buat nembus kesalahan.
Saat elo menyesal dan semua engga bisa balik kaya dulu. Itu cara Tuhan buat nganjarin kita lebih bersyukur buat ngejaga apa yg kita punya saat ini. karna belum tentu besok, minggu depan dia masih ada buat kita.
Semua perlakuan setiap manusia pasti ada balasan. Gimana sikap kalian ke oranglain
Kalian baik, orang lain bakal baik juga. itu juga berlaku dengan karma.
pembalasan mungkin? Tuhan itu adil. ketika lo udah merasa penyesalan itu dateng, saat lo gak bisa buat seperti dulu lagi. Mungkin Tuhan sedang menghukum kita.
Ini yg lagi gue rasain. Tuhan lagi menghukum gue, karna udah buat salah. pasti ada hukumannya kan? sama hal-nya kalian telat dateng kesekolah pasti kalian kena hukuman disuruh lari keliling lapangan.
Jalanin hukuman dari Tuhan itu harus ikhlas. gue udah coba sedikit sedikit untuk engga selalu menyalahin diri sendiri. Terima kenyataan itu emang sulit, tapi sulit bukan berarti engga bisa kan?
Let it flow. Ini cara Tuhan untuk mendewasakan gue dengan caranya. setiap kejadian pahit, pasti bakal ada hikmah dibaliknya. Belajar dari kesalahan itu yg perlu! "TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BERUBAH MENJADI YG LEBIH BAIK"
Intropeksi diri sendiri, memperbaiki diri sendiri untuk kedepannya engga jatuh dilubang yang sama.
Percaya deh Tuhan udah merencanakan semuanya.
SEHARUSNYA kalian harus bisa belajar dari kesalahan, SEHARUSNYA kalian bisa terima kenyataan dan SEHARUSNYA kita semua bisa mengikhlaskan yg sudah berlalu?
Engga mau lah terlalu larut-larut dalam kesalahan diri sendiri, toh dia juga udah nemu kebahagiaan lain.
dan gue? harus ngejalanin hukuman dari Tuhan. dan pastinya harus ikut bahagia ngeliat dia dengan oranglain. mungkin ini jalan yg terbaik buat semuanya? ;'D

Senin, 30 Juni 2014

Kita Berbeda....

Berawal dari sakit hati dan kekecewaan. Aku diperkenalkan oleh Tuhan dengan seseorang yang bisa membuat aku lupa dengan sakit hati itu. Perkenalan itu tidak butuh waktu yang lama, hanya dua kali pertemuan, aku sudah ngerasa nyaman sama dia. Seiring waktu berjalan kedekatan aku sama dia ternyata hadir dengan sendirinya rasa saling nyaman.
Entah itu kapan, dia mulai memberanikan diri untuk berkata jujur denganku. Ternyata dia mempunyai rasa yang lebih..... tapi semua itu tidak mudah, ada perbedaan diantara aku sama dia. perbedaan ini bukan beda jalan pikiran, beda hobby ataupun beda kesukaan. tapi itu perbedaan rumah ibadah.
Aku mulai bingung harus gimana ketika aku sudah mulai ada rasa itu tetapi semua sulit untuk bersama. Bukan hanya faktor tidak seiman, tapi hatiku pun belum siap untuk terluka kembali. Luka yang dulu masih belum kering. Karena aku tau, "berani jatuh cinta harus berani pula sakit hati". Aku takut jatuh di lubang yang sama, menurutku semua omongan laki-laki itu sama aja manis diawal pahit diakhir.
Dia tidak bersependapat dengan hal itu "semua omongan laki-laki itu sama aja manis diawal pahit diakhir". Dia berusaha untuk membuktikan kalau tidak semua omongan laki-laki seperti itu.
Dia berusaha untuk mendapatkan hati ini, tapi hati ini belum bisa untuk menerima dia begitu saja. Aku mau dia izin kepada sahabatku dan sahabatnya kalau memang dia serius denganku.
Mungkin dengan cara ini aku bisa menilai bagaimana usaha dia untuk diriku. dan semua dia lakukan.

Aku pun bingung. Ternyata dia melakukan apa yang aku mau. Mulai timbul pertanyaan-pertanyaan kenapa dia mau memperjuangkan aku? padahal masih banyak diluar sana yang lebih lebih dariku.
Tinggal menunggu waktu untuk mengungkapkan langsung denganku. Sekitar tanggal 20 Juni 2014 sahabat dia ulangtahun dan aku diajak untuk ikut memberikan suprise. sebelumnya aku masih canggung. Tapi sahabat dia, sahabatku juga. Jadi aku pun akhirnya ikut.
Setelah bertemu ternyata berbeda tidak seasik pembicaraan di BBM atau line yang begitu akrab. saling diam-diam menyimpan rasa canggung satu sama lain. Lalu dia pergi untuk membeli makan dengan sahabatnya. dan itu lama sekali. hampir 1 jam menunggu dia, dan akhirnya disatu ruangan.Dia mengungkapkan langsung dengan membawa bunga mawar warna pink 10 tangkai. Ternyata dia pergi hampir 1 jam untuk mencari bunga ini. Bingung harus memberikan jawaban apa.
Dia berhasil menunjukan kalau tidak semua perkataan laki-laki itu hanya manis awal. Tetapi hati ini tidak bisa memberika jawaban begitu saja. Aku memikirkan perbedaan itu. Aku tau ini hanya sebatas pacaran bukan untuk menikah. "Coba dulu aja kan engga ada salahnya, udah ada yg baik jangan disia-siain". Kata -kata itu membuat aku lebih bingung. dan akhirannya aku menjawab "kita coba dulu deh".
Akhirnya aku sama dia jadian. tapi tidak layaknya pasangan lain yang setelah jadian senang dan bahagia.
tapi tidak denganku. Bertanya dalam hati ini "apakah aku salah? menerima dia". Aku coba untuk tidak memikirkan perbedaan itu. semua aku jalanin dan akhirnya aku bertemu dengan batu-batu yang mulai mengganggu. "Kamu, pacaran sama yg beda agama?", "memangnya tidak ada selain dia yg suka sama kamu?" ,"jadi teman saja tidak bisa?" ,"mau selama kamu jadian sama dia, mau kamu sayang dia. itu semua percuma ujungnya harus pisah juga".
Ditambah dengan lirik lagu ini;
Di dalam hati ini hanya satu nama, yang ada di tulus hati. ku ingini kesetiaan yang indah takkan tertandingi. hanyalah dirimu satu peri cintaku.
benteng begitu tinggi sulit untuk ku gapai
aku untuk kamu, kamu untuk aku. namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda 
tuhan memang satu, kita yang tak sama.
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi 
Bukankah cinta anugerah?
berikan aku kesempatan tuk menjaganya sepenuh jiwa.....

Semua itu membuat aku untuk berfikir kembali, aku memang tidak bisa menyayanginya utuh. aku pun tidak ingin rasa ini terlalu dalam.
Tapi aku tidak mau menyakiti orang yang begitu baik, sabar, menerima aku apa adanya. tetapi jika hubungan ini dilanjutkan lebih lama. aku tak mau membuatnya luka lebih dalam.
ketika aku harus memilih untuk tetap bertahan atau saling menglepaskan satu sama lain. Semua pilihan ada resiko yang harus ditanggung.
Jika aku tetap memilih bertahan dengan perbedaan yang tidak mungkin bisa satu, dan aku tidak bisa menyayanginya lebih. Itu malah membuatnya sakit, ketika dia sudah mengorbankan perasaannya untukku. tetapi perasaan aku tidak bisa membalas lebih.

Jika aku memilih untuk melepaskan. aku pun tidak ingin melepaskan orang yg begitu care denganku, selalu ada untukku harus pergi. aku tidak ingin menyia-nyiakan dia.
Ini pilihan. aku hanya bisa memilih satu!
aku tidak boleh egois hanya memikirkan diriku sendiri. dan akhirnya aku memilih untuk bersahabat dengannya.
aku tidak bisa menerima begitu saja keputusanku ini, jujur dihati kecil tidak mau adanya perpisahan. 
aku sangat merasa bersalah, mengapa harus aku terima kalau akhirannya akan menyakitkan untuk semuanya, aku merasa sangat bersalah. seharusnya dari awal.........................
penyesalan tidak membuahkan hasil. yang ada hanya membuat perasaan ku berada di posisi yang salah.
Aku hanya bisa berharap. Bismillahirrahmanirrahim semoga ini memang jalan yang terbaik untu aku dan dia. Aku sadar, dia layak mendapatkan perempuan yang jauh lebih pantas dan seiman mendapatkan dia. aku harap sebaliknya pun untuk aku.
Maaf kalau keputusan ini menimbulkan luka baru, dia yang menyembuhkan luka sakithati ini dulu, dan harus terluka karna aku. Aku pun tidak mau menginginkan ini semua... 
Aku wanita yang seharusnya lebih perasa.Tapi malah aku mencabik, Lukai kau yang baik dan buat hatimu sakit.
InsyaAllah aku berhadap semua akan baik-baik saja. dan Puji Tuhan untuk dia semoga bisa menerima keputusan yang sudah aku pilih ini.
Ternyata perbedaan ini tidak seperti semboyan negara kita, Indonesia yaitu "Bhinneka Tunggal Ika". Yg
meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu. Tapi aku yakin kita bisa satu bukan dihubungan pacaran melainkan sahabat? Ya aku mau hubungan kita masih terjalin baik.....